Skip to main content

Menemukan Paragraf Deskripsi dan Eksposisi dalam Teks Laporan Hasil Observasi

Pada subbab ini, kalian akan mengidentifikasi jenis paragraf dalam teks laporan hasil observasi. Jenis paragraf ini berupa deskripsi dan eksposisi (Modul Pembelajaran MGMP Bahasa Indonesia Kelas VIII Halaman 8).

A. Teks/Paragraf Deskripsi

Teks laporan hasil observasi ditulis untuk menyampaikan data, fakta, atau informasi. Oleh sebab itu, teks jenis ini lazim ditulis secara cermat dengan memperhatikan detail dan perincian seputar data, fakta, dan informasi yang akan disampaikan. hal itu menjadikan teks laporan hasil observasi biasanya ditulis dengan teknik atau gaya deskripsi.

Teks/paragraf deskripsi adalah teks atau paragraf yang berisi pemaparan atau penggambaran atas suatu objek dengan detail dan terperinci. Di dalam teks deskripsi, data, fakta, informasi, peristiwa, fenomena, dan sebagainya dipaparkan dengan sedetail dan seterperinci mungkin. Hal ini dilakukan agar data, fakta, informasi, peristiwa, fenomena, dan sebagainya yang dikemukakan memiliki tingkat kejelasan dan kelengkapan yang tinggi sehingga mudah dicerna dan diahami oleh pembaca secara lebih menyeluruh (komperhensif). Berikut ini dua contoh teks/paragraf deskripsi.

Contoh 1

Rawon adalah masakan khas dari Jawa Timur. Saat ini rawon sudah dikenal luas di kalangan masyarakat dari luar Jawa Timur, terutama masyarakat Jawa Tengah bagian timur yang dekat dengan perbatasan Jawa Timur. Masakan ini juga sudah menyebar sampai ke Jakarta dan beberapa daerah lain, sehingga dapat dikatakan sudah masuk dalam kategori makanan tradisional nusantara.

Contoh 2

Rawon dibuat dengan bahan utama daging sapi yang biasanya berasal dari bagian sandung lamur. Daging sapi diotong kecil-kecil dan dimasukan ke dalam air (kuah) kaldu daging yang dibumbui campuran garam, kemiri, bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas, cabai, kunyit, serai, daun jeruk purut, minyak nabati, dan kluwak. Rempah terakhir ini, yakni kluwak (kluwek), memberi karakter unik pada rawon.

B. Teks/Paragraf Eksposisi

Teks laporan hasi observasi juga sering ditulis dengan gaya atau teknik eksposisi. Selain deskripsi, teknik eksposisi juga relatif cocok untuk menuliskan hasil-hasil observasi. Hasil-hasil observasi berupa data, fakta, atau informasi lain relevan untuk dilaporkan secara tertulis dengan teknik eksposisi, karena teknik ini pada dasarnya memang digunakan untuk memaparkan hal-hal penting yang konkret (nyata) dan faktual (sungguh-sungguh terjadi).

Teks atau paragraf eksposisi memiliki beberapa definisi atau pengertian. Berikut ini dipaparkan beberapa pengertian teks/paragraf eksposisi dari beberapa sumber.

1. Eksposisi adalah uraian (paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud daan tujuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

2. Teks/paragraf eksposisi adalah teks/paragraf yang bertujun memaparkan, menjelaskan, dan menyampaikan informasi serta mengajarkan dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Paragraf eksposisi digunakan untuk menyajikan pengetahuan atau ilmu, definisi, pengertian, langkah-langkah suatu kegitan, metode, cara, dan proses terjadinya sesuatu (Asul Wiyanto dalam Wikipedia Indonesia).

3. Teks eksposisi adalah teks atau tulisan yang memuat informasi atau pengetahuan dengan tujuan memberikan penjelasan atau uraian mengenai ide, pokok pikiran, pendapat, informasi, atau pengetahuan kepada pembaca tanpa bermaksud memengaruhi. Tujuan teks eksposisi adalah memberitahukan informasi atau pengetahuan berdasarkan fakta sesuai dengan sudut pandang tertentu (www.gramedia.com).

4. Teks eksposisi adalah tulisan nonfiksi yang isinya memuat penjelasan mengnai suatu iinformasi atau pengetahan berdasarkan fakta yang sebenarnya. Informasi atau pengetahuan yang disampaikan dalam tulisan ini dibuat secara singkat, padat, jelas, dan akurat (www.sampoernauniversity.ac.id).

Adapun ciri-ciri teks eksposisi sebagai berikut.

1. Disampaikan secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku.

2 Berupa tulisan yang memberikan informasi dan pengetahuan.

3. Tidak berusaha memengaruhi dan membujuk pembaca.

4. Pembahasan masalahnya bersifat objektif dan netral (tidak memihak).

5. Penjelasannya bersifat informatif disertai data-data yang akurat dan faktual.

6. Penyampaiannya lugas, padat, singkat, dan jelas.

Selanjutnya, perhatikan dengan saksama contoh paragraf eksposisi berikut ini.

Penegakan hukum di Indonesia sering mengalami fenomena "tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas". Artinya, hukum hanya diberlakukan dengan tegas dan sungguh-sungguh untuk masyarakat kalangan bawah, sedangkan masyarakat kalangan atas hukum diberlakukan dengan main-main dan seenaknya saja. Contohnya, seorang pencuri sebutir semangka dapat diancam hukuman 3 tahun penjara, sebaliknya pejabat negara yang mengorupsi uang negara sampai puluhan atau ratusan miliar hanya dihukum 1 tahun penjara.

Newest Post
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.